Dukungan Strategis Pemerintah Indonesia dan Australia untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat

Penjabat Gubernur Drs H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, menekankan  tantangan besar yang diuraikan dalam rencana pembangunan daerah dalam acara Pertemuan Komite Program Provinsi (PPC) SKALA Program Review, yang berlangsung di Mataram pada hari Selasa, 23 Januari 2024. Mengatasi tantangan-tantangan ini melibatkan pendekatan strategis yang didukung oleh berbagai program dan pemangku kepentingan.

Di antara kendala yang dihadapi, pertumbuhan ekonomi yang didominasi oleh sektor pertambangan menghambat inklusivitas dan keberlanjutan. Fluktuasi harga komoditas secara langsung memengaruhi tingkat kemiskinan, sementara standar hidup dan daya beli masyarakat tetap rendah. Tantangan pembangunan lainnya mencakup peningkatan terus-menerus dari sumber daya manusia, perlunya menjaga dan meningkatkan kondisi lingkungan, perluasan infrastruktur dasar untuk mencapai semua masyarakat, dan penyempurnaan sistem tata kelola.

Untuk mengatasi masalah ini, komitmen kami terletak pada mewujudkan pergeseran transformatif dalam ekonomi regional. NTB bercita-cita menjadi kekuatan ekonomi di kawasan Bali-Nusa Tenggara, beralih dari dominasi pertambangan menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan – semangat dan tujuan utama pembangunan untuk mencapai kemakmuran dan inklusivitas bagi masyarakat NTB.

Gubernur Gita Ariadi menyoroti dukungan tak ternilai dari pemerintah pusat dan Australia, terlihat dalam berbagai program yang diimplementasikan di NTB. Kolaborasi mencolok mencakup inisiatif pendidikan inovatif, program kesiapsiagaan bencana, pemberdayaan perempuan, inklusi sosial, dan tambahan terbaru – program SKALA.

Kemitraan Australia dan Indonesia SKALA, Sinergi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar, difokuskan pada peningkatan tata kelola perencanaan pembangunan dan pemenuhan standar layanan minimal. Perjalanan untuk memimpin implementasi program ini tidaklah mudah. Perencanaan yang efektif harus diikuti dengan pelaksanaan program, didukung oleh sistem pemantauan dan evaluasi yang kuat. Oleh karena itu, beberapa waktu yang lalu, gerakan “Jumat Salam” diinisiasi. “Jumat Salam” singkatan dari “jumpai masyarakat selesaikan aneka persoalan masyarakat” – menjadi simbol kolaborasi dan sinergi dari semua pihak untuk mencapai target dan tujuan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) NTB 2024-2026.